hehehe.. akhirnya setelah sekian lama tidak posting di blog tercinta ini... saya kembali lagi.. yah, kali ini saya mau berbagi mengenai aksi percopetan. hemmh, sebenarnya saya sudah lama ingin menulis mengenai hal ini. apa sebab? yah karena saya sudah melihat aksi copet sebanyak empat kali!.. EMPAT KALI! :'(
hufft saya sampai heran kenapa saya harus melihat kejadian itu berulang kali. dan aksi copet yang terakhir membuat saya geram bukan kepalang. saya jadi terpikir mau belajar ilmu wushu, silat, taekwondo, atau sumoo sekaliann hehe supaya bisa melawan bila si copet itu bertindak kasar dan di luar batas..
Angka kejahatan di Indonesia memang boleh dibilang tidak surut. mungkin angka statistik bisa saja berbicara mengenai adanya penurunan tapi kok yah saya merasakannya malah semakin banyak saja modus operandi kejahatan yang terjadi. supaya tidak mengawang-awang dan melebar, saya mau membahas mengenai aksi copet dan ini semua berdasarkan kisah nyata semua.
Kisah Satu
saat itu saya baru pulang dari rumah tante saya di daerah Tambun Bekasi. saya naik angkutan 02 dari terminal Bekasi. dengan wajah sumringah karena baru bertemu dengan sepupu-sepupu saya di sana saya pulang tanpa perasaan was-was atau curiga sedikitpun.
begitu naik angkutan, saya duduk di kursi paling belakang. lazimnya sebuah angkutan umum. dia terdiri dari dua bangku panjang. satu bangku untuk empat orang. dan satu bangku panjang untuk enam orang. angkutan tampak sepi. hanya ada saya, dan seorang mba-mbak kisaran usia 25 tahun duduk di bangku panjang untuk empat orang. dia duduk dekat pintu masuk . di bangku sebelah supir ada ibu-ibu. jadi total penumpang sebanyak tiga orang.
sampai di tempat sebelum carrefour bekasi *saya lupa nama tempatnya* seorang laki-laki masuk. dia duduk di bangku empat orang dan duduk paling pojok. persis berada di depan saya. dengan santai laki-laki yang saya taksir berumur sekitar 30an ini menyalakan rokok dan mulai menghisap rokoknya. spontan saya yang memang sangat tidak suka dengan rokok itu mengibas-ngibas asap yang keluar dan segera bergeser di paling pojok persis di belakang bangku supir.
tidak berapa lama seorang laki-laki kembali menyetop mobil dan masuk ke dalam angkutan umum ini. dia duduk persis di sebelah mba-mba itu. ketika dekat di daerah carrefour.. tiba-tiba gak ada angin, gak ada hujan, apalagi geledek hehehe... bapak-bapak yang sebelumnya merokok ituu pindah terus dia muntah-muntah.. begitu muntah, saya langsung paham.. bahawa dua orang lelaki ini adalah si cepot eh si copet maksudnya hehehe... berbeda dengan si mba yang fokus memperhatikan si bapak-bapak itu, saya malah fokus memperhatikan tas saya. saya langsung pegang erat-erat tas saya *kayak lagu balonku* sambil dalam hati berujar "hah lagu lama banget pake acara muntah-muntah begitu"
setelah aksi muntah-muntah itu selesai, salah satu mas-mas itu menyetop mobil dan berniat untuk turun. tapi, tiba-tiba si mba-mba itu merogoh tasnya dan menyadari dompetnya hilang. dia kaget dan langsung berteriak.
"gak ada yang boleh turun dulu! dompet saya hilang!!!!"
saya melongok. wiwwwww! keren nih mba..mba.. padahal saya mengira dia perempuan kalem dan pendiam. mungkin karena dompetnya hilang adrenalinnya langsung naik dan dia memacu dia untuk berani bertindak. sopir terus menjalankan mobilnya.
si mba-mba langsung memegang kedua bahu si mas-mas dan berkata berulang kali "balikin dompet saya"
si copet pucat dan pura-pura memeriksa kantungnya "saya gak ambil dompetnya kok mba" kata copet 1 berkali-kali
tiba-tiba salah satu dari mereka menunjuk ke bawah"itu dompetnya, mba. makanya liat-liat dulu jangan asal nuduh" kemudian supir memberhentikan mobil di tempat yang ramai. salah satu dari mereka turun. dan tidak berapa lama copet yang satu lagi juga turun.
setelah copet turun, sopir menjelaskan bahwa itu memang komplotan copet yang sudah sering beraksi di sekitar sini. modus operandinya jelas. satu orang pura-pura muntah untuk mengalihkan perhatian. copet yang lain bertugas mengambil barang korban. hemhh alhamdulillah, dompet mba-mba itu masih bisa terselamatkan. :)
Kisah kedua
saat itu saya akan berangkat menuju Daerah Palmerah. saya memang mendapat giliran masuk kerja pagi untuk jadi interviewer di Litbang Kompas. pagi hari udara masih sangat sejuk. hawa damai dan tenang menyelimuti saya sehingga sangat bersemangat untuk ke kantor pagi itu. dengan langkah ringan saya menyebrang jembatan dan menaiki patas 64 yang kebetulan saat itu langsung lewat tanpa saya harus menunggu lama.
sampai di daerah komdak tiba-tiba ada empat orang laki-laki naik satu persatu. saat itu memang keadaan patas 64 sudah sangat penuh. posisi saya berdiri di belakang bangku supir. copet itu langsung beraksi. salah satu dari mereka langsung membuat posisi menghalangi penumpang untuk leluasa lewat. sedangkan dua lainnya mengawasi bila ada penumpang yang akan memberitahu korban. sedangkan satunya lagi bertugas mengambil barang korban. saat itu korbannya adalah perempuan muda yang akan berangkat bekerja.
saya melihat dengan jelas ketika sang copet itu merogoh tas mba-mba itu dengan cepat. sambil dua yang lainnya dengan sigap menahan mba-mba itu yang akan turun. ketika saya akan bergerak memberitahu mba-mba itu. satu orang mempelototi saya dan menghalangi saya dengan tubuhnya. humpph! saya tidak bisa berbuat apa-apa sampai si mba itu turun dengan tidak sadar bahwa tasnya telah terbuka :'(
saya pun harus menelan pil pahit dengan masuk kantor dengan pucat pasi karena melihat kejadian yang tidak mengenakan itu
Kisah Ketiga
waktu itu saya pulang Ujian kenaikan tingkat kursus bahasa inggris. tempat kursus saya di daerah Kalimalang Bekasi. dengan hati yang senang karena alhamdulillah bisa melewati ujian dengan lancar sentosa, saya naik mobil mikrolet 19. agenda saya saat itu saya ingin pergi ke kampus kemudian berlanjut menuju kantor penerbit Gramedia.
Saya naik dan duduk di bangku untuk 6 orang. kebetulan mobil penuh. tiba di daerah lampiri satu orang naik dan duduk di bangku untuk 6 orang juga. jadilah mobil tambah penuh. bangku yang tersisa hanya bangku kecil di depan pintu mobil. tidak berapa lama seorang pria memakai jaket hitam naik dan duduk di bangku kecil itu.
mobil terus bergerak dan penumpang satu persatu turun. tiba-tiba salah satu pria itu menyetop mobil dan anehnya dia tidak langsung turun melainkan memegang rok seorang perempuan di depannya. anehnya semua seperti terhipnotis melihat aksi itu diam saja. setelah beberapa menit dia turun dan segera menyebrang.
perempuan yang dipegangi roknya itu menyadari jika handphonenya telah raib. tapi saya sadar bukan si copet yang turun yang mengambil. dia hanya bertugas mengalihkan perhatian justru orang yang di samping mba-mbak itulah yang mengambil. saya sempat menyuruh untuk menghubungi handphonenya menggunakan handphone temannya. karena saat itu hp saya sendiri sedang mati. namun, karena panik dia lebih mendengar saran sang copet untuk segera turun dan mengejar copet yang satunya lagi yang sudah pergi entah kemana.
sepanjang perjalanan saya terus melihat dia yang makin lama makin salah tingkah. akhirnya dia turun di daerah kodam. :'( terus terang saat itu saya sedih tidak bisa membantu mba-mba itu karena saya khawatir copet itu membawa senjata tajam di tasnya apabila saya meminta dia untuk memeriksa tasnya. padahal saya yakin sekali lelaki itulah pelakunya. terlihat dari gayanya yang panik dan bahasa tubuhnya yang tidak seperti menghindari tatapan.
Kisah Keempat
ini kisah yang baru saja dialami. setting kejadiannya. saya akan pergi ke rumah tante saya yang berada di daerah bekasi. saya kembali naik angkot 02. tiba di daerah pekayon, supir angkutan berganti dan seorang lelaki naik ke dalam angkutan. penumpang yang ada hanya 4 orang saya, seorang mba-mba yang sedang mencari alamat BSI Bekasi, seorang ibu dan anak perempuannya. saya duduk di bangku panjang untuk empat orang dengan posisi paling pojok. di bangku yang sama namun duduk di dekat pintu masuk duduk seorang perempuan anak yang merupakan anak dari ibu-ibu yang duduk persis di depan saya. si copet duduk di antara ibu itu dan perempuan yang rusuh karena mencari alamat.
mba itu begitu sibuk membuka tas dan mengecek handphone. ketika dia sibuk membuka tas itulah si copet beraksi. untungnya, saat di Mall metropolitan, ada pengamen yang datang. sampai di situ saya belum curiga sama sekali. hanya sedikit aneh dengan wajah si copet itu. mba-mbak yang sedang rusuh mencari alamat BSI itu panik mencari dompetnya yang hilang. ia terus membuka-buka tasnya mencari dompetnya. kemudian, dia menengok ke bawah. alhamdulillah dompetnya ada di sana.
saya yang langsung paham dengan situasi ini berusaha terus berdzikir dalam hati. was-was karena pasti copet ini akan mencari mangsa yang lain. saya peluk erat-erat tas saya sambil saya terus perhatikan mukanya. mobil terus melaju sampai di depan GOR Bekasi. tiba-tiba dia bangkit dan membuka jendela di dekat saya. saya kaget bukan kepalang dan beristigfar dengan kencang.
si copet lalu misuh-misuh sendiri. "makanya kalo lagi jalan jangan begong. jadinya nyangka orang yang enggak-enggak deh" dia terus mengomel sepanjang jalan. saya diamkan saja dia. saya tau maksudnya adalah untuk memancing emosi saya. bila emosi sudah terpancing pasti dia punya alasan kan untuk mengalihkan perhatian saya dan mengambil barang saya. lebih dari itu saya takut dia berbuat nekat mengambil tas saya.
dengan menahan sabar dan terus berdzikir, saya diamkan saja si copet mengoceh sendiri. sampai di daerah stasiun bekasi, dia turun kemudian berkata "jelek loe"
saya hanya tersenyum. kemudian membalas "emangnya lo cakep?" hehehe
kemudian di mobil si ibu-ibu langsung berkata "itu copet mba"
"iya bu saya tau. makanya saya langsung teriak. soalnya dia gagal dapat dompet mba itu dan gantian jadiin saya sasaran" ujar saya lemas.
pengalaman keempat kali ini membuat saya berpikir bahwa semakin kita sering menggunakan transportasi publik semakin tinggi pula kesadaran kita untuk berhati-hati. banyak ragam modus operandi yang digunakan, mulai dari muntah-muntah, menarik rok, dll... rata-rata mereka mencopet dengan membawa komplotan bisa dua sampai empat orang.
tips dari saya
1. jangan menaruh handphone di kantung jaket, bagian depan tas, dan tempat-tempat yang mudah terjangkau copet
2. pisahkan uang yang bernilai besar dengan uang-uang receh untuk membayar angkutan. agar saat kita akan membayar tidak menarik perhatian copet
3. jangan sering mengeluarkan handphone. terutama handphone-handphone yang mahal :)
4. jangan panik dan jangan mudah terkecoh bila mengalami kecopetan. karena biasanya orang yang mengambil itu berada tidak jauh dari tempat duduk kita seperti kisah nomer tiga dan empat.
5. lebih baik duduk dekat supir di depan dan awasi terus tas kita setiap saat
6. jangan bengong atau melamun karena sangat memudahkan pelaku untuk mengambil barang
ok! kejahatan memang tidak bisa kita hindari akan ada setiap hari.. Satu hal terpenting adalah Berdoa sebelum berpergian! agar kita selalu dilindungi setiap saat :)
hufft saya sampai heran kenapa saya harus melihat kejadian itu berulang kali. dan aksi copet yang terakhir membuat saya geram bukan kepalang. saya jadi terpikir mau belajar ilmu wushu, silat, taekwondo, atau sumoo sekaliann hehe supaya bisa melawan bila si copet itu bertindak kasar dan di luar batas..
Angka kejahatan di Indonesia memang boleh dibilang tidak surut. mungkin angka statistik bisa saja berbicara mengenai adanya penurunan tapi kok yah saya merasakannya malah semakin banyak saja modus operandi kejahatan yang terjadi. supaya tidak mengawang-awang dan melebar, saya mau membahas mengenai aksi copet dan ini semua berdasarkan kisah nyata semua.
Kisah Satu
saat itu saya baru pulang dari rumah tante saya di daerah Tambun Bekasi. saya naik angkutan 02 dari terminal Bekasi. dengan wajah sumringah karena baru bertemu dengan sepupu-sepupu saya di sana saya pulang tanpa perasaan was-was atau curiga sedikitpun.
begitu naik angkutan, saya duduk di kursi paling belakang. lazimnya sebuah angkutan umum. dia terdiri dari dua bangku panjang. satu bangku untuk empat orang. dan satu bangku panjang untuk enam orang. angkutan tampak sepi. hanya ada saya, dan seorang mba-mbak kisaran usia 25 tahun duduk di bangku panjang untuk empat orang. dia duduk dekat pintu masuk . di bangku sebelah supir ada ibu-ibu. jadi total penumpang sebanyak tiga orang.
sampai di tempat sebelum carrefour bekasi *saya lupa nama tempatnya* seorang laki-laki masuk. dia duduk di bangku empat orang dan duduk paling pojok. persis berada di depan saya. dengan santai laki-laki yang saya taksir berumur sekitar 30an ini menyalakan rokok dan mulai menghisap rokoknya. spontan saya yang memang sangat tidak suka dengan rokok itu mengibas-ngibas asap yang keluar dan segera bergeser di paling pojok persis di belakang bangku supir.
tidak berapa lama seorang laki-laki kembali menyetop mobil dan masuk ke dalam angkutan umum ini. dia duduk persis di sebelah mba-mba itu. ketika dekat di daerah carrefour.. tiba-tiba gak ada angin, gak ada hujan, apalagi geledek hehehe... bapak-bapak yang sebelumnya merokok ituu pindah terus dia muntah-muntah.. begitu muntah, saya langsung paham.. bahawa dua orang lelaki ini adalah si cepot eh si copet maksudnya hehehe... berbeda dengan si mba yang fokus memperhatikan si bapak-bapak itu, saya malah fokus memperhatikan tas saya. saya langsung pegang erat-erat tas saya *kayak lagu balonku* sambil dalam hati berujar "hah lagu lama banget pake acara muntah-muntah begitu"
setelah aksi muntah-muntah itu selesai, salah satu mas-mas itu menyetop mobil dan berniat untuk turun. tapi, tiba-tiba si mba-mba itu merogoh tasnya dan menyadari dompetnya hilang. dia kaget dan langsung berteriak.
"gak ada yang boleh turun dulu! dompet saya hilang!!!!"
saya melongok. wiwwwww! keren nih mba..mba.. padahal saya mengira dia perempuan kalem dan pendiam. mungkin karena dompetnya hilang adrenalinnya langsung naik dan dia memacu dia untuk berani bertindak. sopir terus menjalankan mobilnya.
si mba-mba langsung memegang kedua bahu si mas-mas dan berkata berulang kali "balikin dompet saya"
si copet pucat dan pura-pura memeriksa kantungnya "saya gak ambil dompetnya kok mba" kata copet 1 berkali-kali
tiba-tiba salah satu dari mereka menunjuk ke bawah"itu dompetnya, mba. makanya liat-liat dulu jangan asal nuduh" kemudian supir memberhentikan mobil di tempat yang ramai. salah satu dari mereka turun. dan tidak berapa lama copet yang satu lagi juga turun.
setelah copet turun, sopir menjelaskan bahwa itu memang komplotan copet yang sudah sering beraksi di sekitar sini. modus operandinya jelas. satu orang pura-pura muntah untuk mengalihkan perhatian. copet yang lain bertugas mengambil barang korban. hemhh alhamdulillah, dompet mba-mba itu masih bisa terselamatkan. :)
Kisah kedua
saat itu saya akan berangkat menuju Daerah Palmerah. saya memang mendapat giliran masuk kerja pagi untuk jadi interviewer di Litbang Kompas. pagi hari udara masih sangat sejuk. hawa damai dan tenang menyelimuti saya sehingga sangat bersemangat untuk ke kantor pagi itu. dengan langkah ringan saya menyebrang jembatan dan menaiki patas 64 yang kebetulan saat itu langsung lewat tanpa saya harus menunggu lama.
sampai di daerah komdak tiba-tiba ada empat orang laki-laki naik satu persatu. saat itu memang keadaan patas 64 sudah sangat penuh. posisi saya berdiri di belakang bangku supir. copet itu langsung beraksi. salah satu dari mereka langsung membuat posisi menghalangi penumpang untuk leluasa lewat. sedangkan dua lainnya mengawasi bila ada penumpang yang akan memberitahu korban. sedangkan satunya lagi bertugas mengambil barang korban. saat itu korbannya adalah perempuan muda yang akan berangkat bekerja.
saya melihat dengan jelas ketika sang copet itu merogoh tas mba-mba itu dengan cepat. sambil dua yang lainnya dengan sigap menahan mba-mba itu yang akan turun. ketika saya akan bergerak memberitahu mba-mba itu. satu orang mempelototi saya dan menghalangi saya dengan tubuhnya. humpph! saya tidak bisa berbuat apa-apa sampai si mba itu turun dengan tidak sadar bahwa tasnya telah terbuka :'(
saya pun harus menelan pil pahit dengan masuk kantor dengan pucat pasi karena melihat kejadian yang tidak mengenakan itu
Kisah Ketiga
waktu itu saya pulang Ujian kenaikan tingkat kursus bahasa inggris. tempat kursus saya di daerah Kalimalang Bekasi. dengan hati yang senang karena alhamdulillah bisa melewati ujian dengan lancar sentosa, saya naik mobil mikrolet 19. agenda saya saat itu saya ingin pergi ke kampus kemudian berlanjut menuju kantor penerbit Gramedia.
Saya naik dan duduk di bangku untuk 6 orang. kebetulan mobil penuh. tiba di daerah lampiri satu orang naik dan duduk di bangku untuk 6 orang juga. jadilah mobil tambah penuh. bangku yang tersisa hanya bangku kecil di depan pintu mobil. tidak berapa lama seorang pria memakai jaket hitam naik dan duduk di bangku kecil itu.
mobil terus bergerak dan penumpang satu persatu turun. tiba-tiba salah satu pria itu menyetop mobil dan anehnya dia tidak langsung turun melainkan memegang rok seorang perempuan di depannya. anehnya semua seperti terhipnotis melihat aksi itu diam saja. setelah beberapa menit dia turun dan segera menyebrang.
perempuan yang dipegangi roknya itu menyadari jika handphonenya telah raib. tapi saya sadar bukan si copet yang turun yang mengambil. dia hanya bertugas mengalihkan perhatian justru orang yang di samping mba-mbak itulah yang mengambil. saya sempat menyuruh untuk menghubungi handphonenya menggunakan handphone temannya. karena saat itu hp saya sendiri sedang mati. namun, karena panik dia lebih mendengar saran sang copet untuk segera turun dan mengejar copet yang satunya lagi yang sudah pergi entah kemana.
sepanjang perjalanan saya terus melihat dia yang makin lama makin salah tingkah. akhirnya dia turun di daerah kodam. :'( terus terang saat itu saya sedih tidak bisa membantu mba-mba itu karena saya khawatir copet itu membawa senjata tajam di tasnya apabila saya meminta dia untuk memeriksa tasnya. padahal saya yakin sekali lelaki itulah pelakunya. terlihat dari gayanya yang panik dan bahasa tubuhnya yang tidak seperti menghindari tatapan.
Kisah Keempat
ini kisah yang baru saja dialami. setting kejadiannya. saya akan pergi ke rumah tante saya yang berada di daerah bekasi. saya kembali naik angkot 02. tiba di daerah pekayon, supir angkutan berganti dan seorang lelaki naik ke dalam angkutan. penumpang yang ada hanya 4 orang saya, seorang mba-mba yang sedang mencari alamat BSI Bekasi, seorang ibu dan anak perempuannya. saya duduk di bangku panjang untuk empat orang dengan posisi paling pojok. di bangku yang sama namun duduk di dekat pintu masuk duduk seorang perempuan anak yang merupakan anak dari ibu-ibu yang duduk persis di depan saya. si copet duduk di antara ibu itu dan perempuan yang rusuh karena mencari alamat.
mba itu begitu sibuk membuka tas dan mengecek handphone. ketika dia sibuk membuka tas itulah si copet beraksi. untungnya, saat di Mall metropolitan, ada pengamen yang datang. sampai di situ saya belum curiga sama sekali. hanya sedikit aneh dengan wajah si copet itu. mba-mbak yang sedang rusuh mencari alamat BSI itu panik mencari dompetnya yang hilang. ia terus membuka-buka tasnya mencari dompetnya. kemudian, dia menengok ke bawah. alhamdulillah dompetnya ada di sana.
saya yang langsung paham dengan situasi ini berusaha terus berdzikir dalam hati. was-was karena pasti copet ini akan mencari mangsa yang lain. saya peluk erat-erat tas saya sambil saya terus perhatikan mukanya. mobil terus melaju sampai di depan GOR Bekasi. tiba-tiba dia bangkit dan membuka jendela di dekat saya. saya kaget bukan kepalang dan beristigfar dengan kencang.
si copet lalu misuh-misuh sendiri. "makanya kalo lagi jalan jangan begong. jadinya nyangka orang yang enggak-enggak deh" dia terus mengomel sepanjang jalan. saya diamkan saja dia. saya tau maksudnya adalah untuk memancing emosi saya. bila emosi sudah terpancing pasti dia punya alasan kan untuk mengalihkan perhatian saya dan mengambil barang saya. lebih dari itu saya takut dia berbuat nekat mengambil tas saya.
dengan menahan sabar dan terus berdzikir, saya diamkan saja si copet mengoceh sendiri. sampai di daerah stasiun bekasi, dia turun kemudian berkata "jelek loe"
saya hanya tersenyum. kemudian membalas "emangnya lo cakep?" hehehe
kemudian di mobil si ibu-ibu langsung berkata "itu copet mba"
"iya bu saya tau. makanya saya langsung teriak. soalnya dia gagal dapat dompet mba itu dan gantian jadiin saya sasaran" ujar saya lemas.
pengalaman keempat kali ini membuat saya berpikir bahwa semakin kita sering menggunakan transportasi publik semakin tinggi pula kesadaran kita untuk berhati-hati. banyak ragam modus operandi yang digunakan, mulai dari muntah-muntah, menarik rok, dll... rata-rata mereka mencopet dengan membawa komplotan bisa dua sampai empat orang.
tips dari saya
1. jangan menaruh handphone di kantung jaket, bagian depan tas, dan tempat-tempat yang mudah terjangkau copet
2. pisahkan uang yang bernilai besar dengan uang-uang receh untuk membayar angkutan. agar saat kita akan membayar tidak menarik perhatian copet
3. jangan sering mengeluarkan handphone. terutama handphone-handphone yang mahal :)
4. jangan panik dan jangan mudah terkecoh bila mengalami kecopetan. karena biasanya orang yang mengambil itu berada tidak jauh dari tempat duduk kita seperti kisah nomer tiga dan empat.
5. lebih baik duduk dekat supir di depan dan awasi terus tas kita setiap saat
6. jangan bengong atau melamun karena sangat memudahkan pelaku untuk mengambil barang
ok! kejahatan memang tidak bisa kita hindari akan ada setiap hari.. Satu hal terpenting adalah Berdoa sebelum berpergian! agar kita selalu dilindungi setiap saat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar