popular post

Minggu, 24 Januari 2010

Transportasi Umum Milik Kita

Apakah kamu seorang Mahasiswa?Komuter?atau pengguna Transportasi umum untuk melakukan aktivitas? kalo iya pasti kamu sering menggunakan transportasi umum seperti saya. yup! saya adalah pengguna setia transportasi umum. Hampir setiap saya berpergian saya selalu menggunakan transportasi umum seperti kopaja, metromini, patas, mikrolet, sampai bus transjakarta yang sudah mulai mengembangkan jalur-jalurnya di setiap titik. kecuali kereta api. saya sangat jarang menggunakan transportasi umum yang satu ini karena saya tidak begitu hapal dengan skema penggunaan kereta api kemudian yang sangat penting saya tidak hapal jalur-jalur kereta tersebut. gawat bukan? itulah yang membuat saya tidak berani spekulasi untuk menggunakan kereta api jika berpergian sendiri. terkecuali jika saya berpergian bersama teman-teman yang memang sudah mengetahui jelas jalur-jalur kereta api tersebut.

Apa yang menarik dari transportasi umum di Jakarta dan Kota-kota penyangganya?hmmhh jawabannya BANYAK! saya tidak tahu apakah ini juga terjadi di kota-kota lain di Indonesia atau tidak. Transportasi umum di Jakarta khas dengan beberapa ciri.

Armada yang digunakan tidak memenuhi standar : untuk beberapa transportasi umum yang beredar banyak yang sudah tidak layak digunakan. mulai dari fasilitas tempat duduk yang sudah mulai tidak layak untuk dijadikan alas duduk, klakson yang tidak berbunyi, sampai lampu belakang yang tidak menyala. pernah saya menaiki kendaraan umum yang benar-benar layak untuk dimuseumkan. apa sebab? bayangkan untuk menyalakan kendaraan tersebut tidak usah menggunakan kunci. cukup menyambungkan dua kabel dengan warna berbeda, terjadi percik-percik sebentar dan "plop" tiba-tiba mesin sudah berbunyi. mobil yang saya tumpanngi begitu buruk rupa dengan design depan sudah sangat acak-acakan. yup dashboard mobil yang hilang entah kemana menyisakan gulungan kabel yang awut-awutan.

Naik terus sampe penuh : mungkin itulah slogan yang paling tepat untuk moda bus patas dan metromini. saya adalah pengguna moda bus 98 jurusan kamp. rambutan - pulo gadung. saya menggunakan bus ini untuk pulang setelah beraktivitas di kampus. Bus 98 saya pilih karena jalurnya sangat pas dengan jalur saya pulang. dengan naik 98, saya hanya perlu dua kali ganti kendaraan untuk sampai rumah. sayangnya kecintaan saya pada bus 98 tidak berbanding lurus dengan usaha pengelola bus 98 untuk melayani pelanggannya. bus 98 yang notabene merupakan bus kecintaan mahasiswa kampus saya dan sejumlah masyarakat yang bekerja di kawasan pulo gadung dan sekitarnya yang memiliki rumah di daerah pasar rebo, garuda, dan sekitarnya hanya dilayani dengan jumlah bus yang minim. terakhir saya dapat informasi bus dengan nomer 98 itu hanya memiliki armada sejumlah 4 buah. Bayangkan 4 buah! otomatis ketika bus hijau yang terkadang catnya sudah mengelupas di sana-sini harus bertahan menahan beban yang sedemikian padat. saking padatnya tak jarang bus hijau tua itu harus berjalan dengan badan tidak seimbang alias doyong kanan atau kiri. apakah tidak ada pengaturan dalam mengangkut penumpang? wahhhh jangan salah sang kenek justru begitu semangat untuk memasukkan penumpang-penumpang untuk bisa ikut ke dalam mobil. saya dan penumpang lain layaknya barang yang disusun dalam sebuah lemari. begitu padat tersusun (baca : berjejalan) di dalam bus. bahkan, saking begitu sempitnya saya pernah berceloteh kepada teman saya yang sering pulang bersama saya ketika kami gagal untuk naik bus 98 yang kami kejar. "hmmph, gila itu mobil udah miring-miring dan penuh banget. buat jempol aku aja gak muat" ujarku yang langsung disambut gelak tawa kami berdua.

Supir sembilan nyawa : kalau slogan untuk mobilnya sudah kita dapatkan lalu apa slogan untuk sang sopir? saya berinisiatif untuk menjulukinya dengan supir sembilan nyawa. hmmh sebutan ini bukan tanpa alasan. kalau teman-teman ada yang pernah menaiki bus, metromini, atau kopaja pasti setuju dengan julukan saya ini. sang supir memang cocok diberikan julukan itu karena kenekatan yang sering mereka lakukan. serasa memiliki nyawa sembilan mereka tidak perduli dengan keselamatan. jangankan keselamatan para penumpang terkadang mereka lupa dengan keselamatan mereka sendiri. pernah saya ingin pergi ke kampus dengan menaiki bus patas 57. perjalanan awal kecepatan sudah mulai kencang. saya menikmati saja sampai pada titik di mana bus itu bertemu rivalnya yang memiliki trayek hampir sama. yap! bus 300 melintas dengan kecepatan tinggi. supir 57 yang panas pun tidak mau kalah menyusul. hingga terjadi susul-menyusul di jalanan. jalanan yang tidak besar itu harus penuh dengan kejar-mengejar dua bus yang notabene ukurannya tidak kecil. saya yang tengah berdiri merasakan betul hembusan angin dan hentakan-hentakan yang terjadi selama kejar-mengejar terjadi. beberapa kali saya hampir terhempas keluar karena kencangnya hentakan yang saya rasakan. dahsyat memang! perjalanan yang seharusnya memakan waktu 30 menit bisa ditempuh hanya 15 menit.

Lain waktu saya juga pernah mengalami gilanya aksi supir sembilan nyawa itu. satu kali saya pernah hunting berita di kota tua pada malam hari. saya tidak sendiri melainkan bersama dengan 10 teman saya yang tergabung di unit kegiatan mahasiswa di bidang jurnalistik. kami berinisiatif ke kota tua dengan mengeteng. saya dan teman-teman pukul 8 malam naik bus 905 jurusan kota-pulogadung. seperti biasanya bus 905 sangat sepi terlebih saat saya pergi sudah malam hari. mobil disetop dan saya pun naik. baru saya menjejakan kaki dan berinisiatif untuk duduk tiba-tiba mobil sudah bergerak kencang sekali bak bus satria yang ada di film Harry potter. tak ayal saya pun terhempas ke samping bus. untungnya karena terhalang teman saya saya terselamatkan dan tidak jatuh keluar bus. humfh. saya pun berdiri perlahan sekali dan berpengangan dengan erat untuk bisa duduk di bangku yang ada.

Menunggu sampai berlumut : menunggu adalah hal yang paling menyebalkan. terlebih jika kita harus mengejar waktu untuk memenuhi deadline. menunggu sampai berlumut. itulah yang dirasakan ketika saya menaiki kendaraan yang memiliki kebiasaan mengetem sebelum berangkat. mereka tidak mau jalan sampai tidak ada lagi kursi yang tersisa. untuk moda bus bisa sampai tidak ada lahan yang tersisa. waktu menunggu pun tidak pasti. bisa 5 menit, 10 menit, bahkan satu jam! sadis! untuk angkutan CH (mobil yang saya biasa naiki) saya memiliki alternatif jika tidak mau menunggu. saya bisa berjalan sebentar sampai ujung jalan hingga ada CH yang nyodok (tidak ngetem alias langsung jalan) datang. menaiki mobil yang nyodok juga terkadang tidak menyenangkan. syukur-syukur jika ternyata selama perjalanan banyak penumpang yang sedang menunggu di jalan sehingga mobil cepat penuh. kalo tidak? bersiaplah berpergian dengan mobil yang memiliki kecepatan seperti keong sangat lambat :D

berbeda dengan mobil angkutan umum CH ada pula bus yang gemar mengetem yaitu bus P9. bus ini sangat saya gemari karena trayeknya melewati tol sehingga cukup waktu 10-20 menit untuk sampai di kampus saya. namun itu bila kita beruntung alias bila sewaktu kita naiki bus sudah dalam keadaan lumayan penuh atau bus P9 lainnya sudah tiba. jika belum? bersiaplah untuk menunggu di dalamnya sampai berjam-jam. saya pernah ingin pergi ke kampus dengan menggunakan bus tersebut. setelah berpikir beberapa alternatif saya memilih bus P9 sebagai pilihan transportasi menuju kampus. begitu sampai di Pinang Ranti tempat bus itu parkir, saya adalah penumpang ketiga yang ada di dalam bus. "waduh alamat nunggu lama nih "pikir saya. benar saja ketika saya duduk dan tertidur cukup lama begitu bangun saya masih dalam posisi yang sama persis dengan posisi mobil p9 yang tak kunjung bergerak. ketika saya menengok jam di Cell phone saya jam sudah menunjukkan pukul 12.00 berarti sudah satu setengah jam saya menunggu. itupun saya harus menunggu 15 menit lagi baru setelah itu mobil berjalan. mungkin jika diibaratkan kayu saya seperti kayu yang berlumut karena lamanya menunggu. LOL ;)

Bus = Papan curhat dan Tempat sampah umum : Hal lain yang sempat membuat saya cengar-cengir dan geleng-geleng kepala adalah ketika melihat ulah para oknum penumpang. mereka dengan seenaknya mencorat-coret di dalam bus. tulisannya beragam. mulai dari pernyataan kecintaan, pengenalan nama dan pemberian no tlp, sampai bahasa-bahasa yang tidak layak untuk ditulis. tulisan-tulisan itu bisa ditemui di dinding bus mupun di bangku penumpang. cat bus yang mengelupas dan beberapa fasilitas bus yang rusak ditambah dengan tulisan-tulisan itu menambah butut tampilan bus umum. belum lagi sampah-sampah yang dibuang begitu saja di dalam bus. sampah jeruk, plastik, bungkus rokok dan sampah-sampah lainnya berserakan di samping kanan dan kiri bus. inilah yang membuat saya miris. kesadaran untuk menjaga transportasi umum bersama-sama belum tumbuh di masyarakat. saya begitu terpana ketika suatu waktu saya pulang dari Kompas dengan menaiki patas 6. saya duduk bersama dengan seorang pria lanjut usia. saya menebak dia bukanlah warga asli Indonesia. saya terkejut begitu melihat dia sudah menyediakan toples untuk menampung sampah-sampah yang dia hasilkan. sampah-sampah jeruk dan plastik bekas ia makan ia tidak buang di bawah jok seperti yang sering orang lain lakukan namun ia memasukkan ke dalam toples plastik itu. saya juga termasuk orang yang tidak suka membuang sampah di sembarang tempat. saya lebih memilih menyimpan sampah itu di tas atau kantung rok saya sampai saya menemukan tempat sampah. namun, saya tidak sesiap bapak itu yang sengaja membawa toples untuk menampung sampahnya. sungguh perbuatan yang inspiratif :)

Moda transportasi yang sekarang saya sering gunakan adalah bus transjakarta. secara umum saat pertama kali saya menggunakan bus ini sangat nyaman dan menyenangkan. jalur bus yang jelas, ac yang dingin, antrian yang rapi dan fasilitas yang bisa membuat saya nyaman dan tenang di dalamnya. saya pernah menggumam dalam hati bahwa transjakarta walaupun merupakan ambisi Sutiyoso yang tidak terkalahkan sehingga jalanan yang cuma seiprit itu harus tetap disesakkan dengan halte bus ternyata lumayan berguna. namun sayang disayang konsep besar yang begitu ingin diwujudkan dari zaman sutiyoso dan dilanjutkan oleh FOke ini tidak benar-benar diperhatikan dengan serius. saya bukan berbicara asal dan tanpa sebab. pernah mendengar bus transjakarta yang terbakar?atau pernah mendengar penumpang yang terjatuh? yah itulah sekelumit kisah yang saya rasa harus terus diperbaiki dalam pengelolaan transjakarta. saat saya menaiki trans, saya memperhatikan banyak kerusakan pada tangga arah transjakarta seperti pada tangga transjakarta PGC dan halte Polda. belum lagi moda transjakarta yang sedikit itu membuat penumpang harus berdesak-desakan untuk bisa terangkut. saya jadi berpikir mengapa sekarang bus transjakarta tidak jauh berbeda dengan bus patas lainnya? yang paling mengkhawatirkan adalah saya pernah menemui bus transjakarta yang pintu belakangnya tidak bisa ditutup! dan saat saya menaiki bus itu penumpang begitu padat. saya sampai harus memegang kencang pinggang teman saya. takut-takut ketika berjalan saya terdorong dan jatuh ke belakang. ketika ada seorang ibu yang bertanya kepada petugas trans yang berdiri selama bus menjalani trek.. petugas itu hanya tersenyum dan berkata "pintunya rusak bu jadi gak bisa ditutup" hummmpp saya terkaget dan hanya bisa terus berdzikir sepanjang perjalanan :D

itulah sekelumit pengalaman yang saya rasakan ketika menaiki trasportasi umum.. dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya saya tetap cinta transportasi umum yang ada. mungkin kuncinya ada pada perbaikan-perbaikan dan usaha bersama untuk menjaganya. sehingga transportasi umum milik kita bisa dirasakan bersama. bagaimana? mau mencoba? ^^

Kamis, 21 Januari 2010

Ten Laws of LifeTime Growth

1. Always make our future bigger than our past.
2. Always make our learning greater than our experience.
3. Always make our contribution bigger than our reward.
4. Always make our performance greater than our applause.
5. Always make our gratitude greater than our success.
6. Always make our enjoyment greater than our effort.
7. Always make our cooperation greater than our status.
8. Always make our confidence greater than our comfort.
9. Always make our purpose greater than our money.
10. Always make our questions bigger than our answers.

Let we grow our lifetime together.. :D

Disarikan dari http://www.lifetimegrowth.com melalui http://www.facebook.com/?ref=home#/notes/salman-salsabila/ten-laws-of-lifetime-growth/267043570862

Pandangan Ketiga

Baru-baru ini saya terkena virus ajaib. Sebenarnya, virus ini sudah lama tidak menghinggapi saya. Lama sekali. saya ingat terakhir saya terkena virus ini ketika saya awal-awal kuliah. sebagai mahasiswa baru atau yang biasa senior bilang MABA, saya mulai terkena virus ini. Penasaran virus apa yang menjangkiti saya sekarang? Baiklah ciri-ciri umumnya perasaan suka meledak-ledak, suka senyum-senyum sendiri, tidak bisa diam, dan susah berkonsentrasi. Ciri-ciri khusus? tergantung masing-masing orang yang merasakannya. :p

Asal muasal virus ini mulai menjangkiti saya sebenarnya sungguh luar biasa lucu. Saya pertama kali bertemu mahluk penyebar virus ini *kesannya penyakit banget orang ini* hehehe sewaktu saya berkonsultasi ke rumah sepasang suami istri yang sudah saya anggap kakak untuk menyelesaikan Laporan KKL kualitatif. Salah satu teman saya kebetulan berencana untuk mengambil tema ESQ untuk skripsinya namun dia masih bingung. Akhirnya, kakak pembimbing Laporan KKL sebut saja Kakak S teringat dengan adik kelasnya yang juga merupakan teman satu kelas istrinya (sebut saja Kakak N *KKN?*). Saat itu, sepertinya hujan akan turun karena angin kencang mulai berhembus. KKS mengirim pesan Singkat pada Mahluk itu. kita sebut saja dengan MAhluk A *MA*. Ok! :D..

"Sebenarnya kita tinggal teriak sih, soalnya rumahnya deket banget. noh di situ " ujar KKS. saya melongo mengikuti arah telunjuk KKS.

"rumah di pojok yang tampak asri dari luar. " kesan saya dalam hati.

Tidak berapa lama sesosok pria masuk ke dalam dengan menggunakan kaos hitam dan sebuah helm merah (kalo tidak salah) badannya kurus memakai kaca mata hitam dan membawa buku tebal yang belakangan saya tahu itu adalah skripsi miliknya. KKS lah yang mencairkan suasana. Ia menceritakan bahwa salah satu teman saya menginginkan mengambil tema yang sejalan dengan temanya dulu. Sekilas, saya menangkap orangnya baik. Selebihnya hanya perasaan biasa saja.

Ohya, sebelum MA itu datang KKS bercerita banyak mengenai MA. Dia bercerita tentang pengalaman buruk MA yang melakukan survey dengan anak kampus saya. sampai-sampai dia merasa trauma dengan anak kampus saya. *tidak perlulah saya ceritakan mengenai kejadian itu* KKS juga bercerita mengenai pekerjaan MA yang sekarang bekerja di salah satu stasiun televisi swasta di bagian RnD.

Lama berbincang, saya hanya ikut mendengarkan perbincangan mereka sampai akhirnya MA pamit karena ada urusan.


Lamaaaaaaaaaa sekali tidak bertemu dengan MA *mahluk cungkring berkacamata hitam bertubuh pendek dengan senyumnya yang khas*

Tiba-tiba salah satu dosen yang sudah saya anggap kakak *pede banget saya :p * menelpon saya saat saya dalam perjalanan menuju IIEF. Saat itu saya sedang terkantuk-kantuk di dalam bus transjakarta karena tidak ada satupun yang bisa menemani saya pergi. Di tengah kengantukan saya, suara opick memecah kesunyian. segera saya angkat. saya sempat kaget begitu mengetahui bahwa dosen saya itu yang menelpon.

dalam hati saya berbicara *lagi-lagi dalam hati. ya iyalah masa teriak-teriak di trans??*
"ada apa yah telp? tumben" saya segera angkat. "Assalamualaikum."
"waalaikum salam. cayi, lagi di mana?"
"di transjakarta mba."
"oh, pantes berisik hehehe" dia tertawa kecil. pembicaraan pun berlanjut dengan inti pembicaraan dosen saya itu *kita sebut MY* meminta saya untuk menjadi MC sekaligus saritilawah di acara lamarannya. sungguh saat itu saya gembira luar biasa. sampai saya terlonjak dan mengucapkan hamdallah dengan keras. Efeknya seisi trans melihat saya *wink-wink;)*.

Dia sempat memberitahukan bahwa ini hanya untuk acara keluarga dan saya diminta untuk sekaligus menjadi MC dan saritilawah bersama dengan MA. MY memberi informasi bahwa dia didaulat untuk tilawah saat acara tersebut. saya hanya mendengarkan dan mengiyakan semua. itu saya lakukan saking saya senang mendengar berita bahwa dosen saya akan lamaran :D.

Lama waktu berlalu sampai pada acara lamaran itu tiba. saya berangkat jam 6.30 melewati PGC menuju kalibata. Saya berhenti di Mall kalibata dan berlanjut dengan ojek sampai ke tempat acara. Sampai di sana, saya melihat MA memakai baju koko berwarna kuning. tidak ada perbedaan dengan bentuk tubuhnya *alias tetep aja kurus :p* tetapi ketika dia berbicara tampak kawat memagari giginya. rupanya sekarang dia memakai beghel di giginya. saya ingin menyapa dirinya sekedar berbasa-basi namun rupanya dia sedang sibuk menelpon seseorang. saya pun ke dalam dan bertemu dengan MY yang sangat cantik menggunakan baju kebaya hijau. saya berbicara dengan dirinya dan tidak berapa lama adiknya KE datang ikut berbicara. sepanjang acara MA tampak lebih diam. tidak seperti ketika pertama kali bertemu MA yang saya temui sekarang jauh lebih diam. saya sempat heran, namun saya tepis keheranan itu cepat-cepat. sepanjang acara saya hanya berbicara dengan adik MY yang tampak kocak dan lebih banyak mengajak saya berinteraksi. :) MA lebih banyak menyendiri dan pamit pulang sebelum acara selesai.


Setelah acara itu saya tidak pernah bertemu MA lagi. Sampai pada suatu saat, saya sedang membuka FB, MY mengajak saya chat. Awalnya berbicara mengenai skripsi saya, sampai dia meminta saya untuk menjadi saritilawah di acara pernikahannya.
"lo bisa kan jadi saritilawah di nikahan gue? sekalian juga yak jadi penerima tamu hehe"
"siap. apa sih yang enggak buat MY " saya membalas dengan tersenyum. dia pun memberi informasi bahwa saya harus datang jam 6 pagi. setelah kita mengobrol dan memikirkan kemungkin-kemungkinan. akhirnya disepakati saya dan MY akan menginap sehari sebelumnya di hotel sebelah gedung tempat MY menikah. sebelum pembicaraan berakhir, MY menginformasikan bahwa saya akan berduet *nyanyi kali* kembali dengan MA pada saat saritilawah.

waktuuu terussss berputarr dan bergerak sampai di pagi hari acara pernikahan akan berlangsung. saya dan MY sudah bangun sejak pukul 02.00. lucu juga menemani calon pengantin tidur. segala bentuk kegelisahan dengan jelas terlihat. tidak jauh berbeda dengan kegelisahan yang dialami oleh sahabat saya ketika dia menikah. apa itu? yap bolak-balik kamar mandi :p.. bagaimana saya melewati malam bersama calon pengantin perempuan? nantilah saya akan bercerita di lain waktu.


jam setengah 5 MY sudah siap-siap untuk dirias. tidak berapa lama MY akan turun calon mempelai laki-laki alias MS datang untuk mengangkut barang--barang. kecuali buku hadiah MY untuk MS(buku perjalanan cinta mereka berdua. keren deh. Two thumbs Up!), Alquran, dan beberapa pernak-pernik.

Jam tujuh kurang saya bergegas menuju tempat acara akan berlangsung. suasana mulai ramai dengan beberapa orang penata ruangan, catering dan tamu undangan akad. saya langsung menuju ruang rias dan bertemu dua teman saya yang menjadi penerima tamu di saat akad. saya lihat MY sangattt cantik. tukang rias yang telah selesai merias dua teman saya melihat saya datang langsung seperti melihat buruan *lebay* mereka langsung menyuruh saya untuk di Make-up. alasan mereka agar saya bisa langsung berganti pakaian saat saya selesai menjadi saritilawah. jadilah saya dimake-up oleh tukang rias saat itu juga. padahal jadwal saya rias adalah di kloter kedua alias setelah akad selesai.

selesai make-up , MY meminta saya mengecek apakah salah satu dosen saya yang menjadi saksi sudah datang. saya segera mengecek dan ternyata dia sudah datang.. sebelum saya mengecek saya sempat celingak-celinguk mencari MA yang belum tampak hadir. ternyata dia sudah duduk anteng di belakang mic MC. huffh. saya hanya geleng-geleng kepala.

Acarapun dimulai. sebelumnya saya sudah duduk di sebelah MA.
"Kapan dateng kak?"
"Tadi, jam 7 lewat 10"
kami mulai terlibat percakapan. dalam hati, wah sudah kembali menjadi MA yang dulu dia hehehe. kami mulai membahas mengenai baju kami yang senada sampai membahas mengenai anak KKS yang baru lahir.

dia meledek saya ketika saya tidak kuasa menitikkan air mata saat MY memohon izin pada ayahnya.
"kok nangis sih?biasa aja kali"
"sedih tau. kan mau pamitan sama ayah ibu."
"kan bakal ketemu lagi nanti"
"yah, tapi kan rasanya udah beda. ada tanggung jawab lebih setelah itu"
dia tetep tidak menganggap make sense menangis saat akad. dia terus meledek saya.
sepanjang akad saya berbicara, tertawa kecil, dan saling meledek di belakang MC. :)

setelah acara akad selesai, saya mengatakan pada MA untuk tidak pulang begitu saja.
"kak, kalo mau pulang kasih tau sari yah. inget lho"
"Iya, paling aku juga gak lama-lama. soalnya adikku yang dari padang datang."
oh pantes pikirku dalam hati saat acara akad berlangsung dua kali dia mengetik sms di handphonenya.
"lho, gak langsung pulang kan? makan dulu lha kak. aku ke sana dulu yah mau ganti kostum. nanti kalo mau pulang kasih tau yah" pinta saya sambil meminta kembali handphone saya yang saya titipkan padanya d awal acara. ketika saya menyalakan handphone sebuah sms masuk.
"sari di mana?aku udah di tempat acara" saya tersenyum dan langsung berujar padanya.
"ada sms. nihh" saya menunjukkan kepada dia. dalam hati saya baru sadar ternyata dia bukan tidak memberitahukan kedatangannya kepada saya, namun karena handphone saya matikan, maka informasi itu tidak sampai pada saya. dia tersenyum kecut melihat smsnya baru datang.

saya langsung pergi menuju ruang rias, berganti pakaian, dipakaikan penutup kepala dan "voila" saya sudah menggunakan baju kurung lengkap dengan rumah gadang di kepala. sungguh saya suka sekali pakaian itu. tidak berapa lama sebuah sms datang. ternyata dari MA.
"sari, aku pulang dulu yah. salam aja buat MY"aku bergegas keluar ruang rias dan bermaksud menghampirinya. di tengah jalan salah satu teman kelas saya MR berkata pada saya
"nah, gini dong cayi. kalo tiap hari lo kayak gini bisa-bisa gue naksir nih" hmmh saya hanya tersenyum.
"berarti tiap hari gw jelek dong" gumam saya dalam hati. saya langsung kembali melangkah mencari MA. dia memanggil saya yang tengah kebingungan.
"mau pulang sekarang kak? cepet banget"
"iya nih adikku udah dateng. salam aja yah buat MY"
"gak pamit dulu sama MY, MA?" tanyaku
"emang lagi enggak sibuk?"tanyanya balik.
"enggak kok. yuk! " jawabku mengajak dia menuju ruang rias. sampai sana MY yang dirias kedua kalinya langsung menyambut MA dan mengucapkan terimakasih. tidak lupa saya memberikan bingkisan yang sudah dipersiapkan MY sebagai tanda terimakasih kepada MA. (itulah kenapa saya mewanti-wanti MA untuk memberitahu saya jika dia akan pulang karena saya sudah diamanahi MY untuk memberikan bingkisan pada MA) MA pun pamit pulang. saya dan MY mengiyakan.

setelah acara itu berlangsung , entah kenapa tiba-tiba virus itu menyerang saya. saya terus berpikir mengenai MA. hmmh. saya sebenarnya agak tidak menyukai jika virus ini hadir. bukan tidak suka bagaimana, saya ingin dia hadir kepada orang yang memang benar-benar tepat saya hadirkan rasa itu. orang yang menjadi imam dan pemimpin keluarga kelak. saya teringat quote yang selalu saya pegang hingga saat ini. " saya tidak mau menanam perasaan ini lebih dalam. karena bila rasa ini sudah tertanam begitu dalam akan sakit bila dicabut. padahal saya tidak mau mencabut apa yang sudah saya tanam" namun virus ini benar-benar mengoyak rasa saya. saya saj sampai heran. kenapa rasa ini baru hadir? padahal saya sudah dua kali bertemu dia. kenapa pada saat pandangan ketiga? ahhhh entahlah. sejak saat itu saya mulai gemar membuka page dirinya. saya pelajar dirinya melalui fb. bila andrea hirata akan menciptakan jenis kegilaan baru maka mungkin perbuatan saya termasuk jenis kegilaan paling baru.

saya temukan dia masih single namun pertanyaannya apakah single available? saya pelajari tidak ada clue. saya menceritakan pada salah satu teman saya bekfi. dia tertawa dan menyuruh saya istikharah. saya masih belum tenang. bayangkan? saya sampai membuat janji dengan teman akrab saya untuk memecahkan masalah ini. sebab dalam hati saya, saya tidak ingin rasa yang fitrah ini benar-benar menjadi virus hati bagi saya.

hingga di sore hari saya bertemu dengan teman baru yang sudah saya anggap kakak. kami berencana untuk mematangkan konsep buku kami. di tengah diskusi dia bercerita pengalamannya mendapatkan suaminya yang sekarang.
"sar, lo kan belum nikah, nah coba deh lo mulai memikirkan suami yang ideal dan membawanya dalam doa"
"ohya kak?"
"iya. serius deh. gw aja mulai itu dari gw SMP. dan alhamdulillah gw dapet suami gw yang sekarang."
dia kemudian bercerita mengenai suaminya yang begitu baik dan bagaimana dia berdoa untuk mendapatkan suami seperti itu sejak SMP. SMP boy? lama banget dan mimpi itu benar-benar terjawab :)

saya langsung tersadar seketika. kalau mau mendapatkan suami baik maka kkita harus baik dan bersungguh-sungguh meminta padaNYA. saya simpan baik-baik perkataan itu. belum lama ini saya juga bertemu dua sahabat saya. saya pun bercerita mengenai kegundahan saya. mereka menguatkan saya jika jodoh tidak akan kemana. yang paling utama sekarang adalah berdoa dan meminta petunjuknya.

entah mengapa segala kegundahan hilang seketika. saya mulai bisa menata hati saya walaupun belum sepenuhnya bisa. *lebay lagi* saya harus meng-upgrade diri saya setelah itu jodoh akan datang dengan sendirinya. sekarang saya mulai sembuh dari virus itu dan mulai untuk meng-upgrade diri saya. bersama dua teman saya kami mengadakan program merubah bebek menjadi angsa. semoga tahun 2010 membuat saya lebih baik lagi. :)


Rabu, 20 Januari 2010

Asa, Cita, dan Realita

Keinginan terkadang tidak selalu sejalan dengan kenyataan. setidaknya saat ini itulah yang saya alami. beberapa target lolos dari planning. sewaktu bulan Ramadhan menjelang saya membuka situs jejaring pertemanan yang sekarang sedang naik daun. kebetulan, saya mengikuti salah satu grup beasiswa di situs tersebut. begitu saya buka rupanya ada info beasiswa yang membuat saya begitu tertarik untuk mengikutinya. beasiswa kursus bahasa inggris gratis langsung di negara yang mayoritas penduduknya menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa ibu. darah saya bergelora begitu mengetahui beasiswa tersebut. dalam hati saya berseru "inilah kesempatan saya untuk bisa ke luar negeri, berinteraksi dengan masyarakat yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa ibunya, mendalami budaya langsung dari asalnya, dan tentu saja menjejaki belahan bumi lain selain pondok melati bekasi tempat saya tinggal sekarang. rasa itu begitu membara dalam benak saya. saya perhatikan benar-benar persayaratannya. saya persiapan betul-betul untuk menghadapi TOEFl test.

Alhamdulillah, test saya keluar dengan nilai yang memadai untuk mendaftar. saya sampai bolak-balik ke tempat saya melakukan test karena tidak sabar untuk mengetahui hasil test. begitu saya buka dan hasilnya sesuai dengan harapan saya langsung tidak kuasa untuk bersujud syukur atas karunianya. saat itu saya mendapat beberapa rezeki sekaligus. Alhamdulillah. saya mendapat nilai toefl yang baik dan saya dipanggil kompas untuk bekerja kembali. kemudian saya gerabak-gerubuk menyelesaikan berkas-berkas dan application form. sampai di tanggal deadline semua baru selesai pukul 2 siang. hujan turun deras. dan seperti daerah bekasi pada umumnya mulailah banjir melanda. saya panik luar biasa. sebab, saya yakin tidak bisa sampai di IIEF pukul 3 sesuai dengan tutupnya kantor penyedia beasiswa tersebut. Alhamdulillah setelah nego, saya masih bisa mengumpulkan berkas walaupun lewat pukul 3 asalkan saya mengumpulkannya tetap pada hari itu.

sepanjang jalan saya berzikir memohon rahmatNya agar saya diberikan kelancaran dan kemudahan. Transjakarta arah kuningan-dukuh atas pun lewat. saya bergegas masuk. penampilan saya sudah tidak jelas wujudnya. peluh menghiasi wajah saya dan kepanikan melanda saya. saya hanya bisa pasrah pada Allah. sampai menara Imperium semua sudah mulai gelap. beberapa kantor sudah mulai tutup. saya langsung naik lift menuju gedung IIEF. ketika saya masuk Alhmdulillah masih ada orang dan saya bisa memberikan berkas pada perempuan ramah di sana. sebenarnya saya ingin berbicara banyak menanyakan mengenai beassiwa itu. namun sayang keletihan saya yang begitu besar membuat saya memilih untuk bergegas ke luar kantor dan menuju lift. saat keluar saya beriiringan dengan dua mahasiswa universitas Al-Azhar. saya lupa namannya. setelah kami mengorol sambil jalan kami pun berpisah.

berminggu-minggu saya menunggu kabar dengan tidak sabar. di setiap sujud terakhir saya meminta. setiap minggu saya rajin mengecek situs IIEF untuk mengetahui perkembangan namun tak kunjung ada. setelah itu di grup IELSP mulai ramai para peserta yang dipanggil untuk wawancara. saya mulai resah. bagaimana tidak? saya belum menerima telp yang menyatakan saya lolos seleksi berkas. saya mulai resah. dengan keberanian yang saya paksakan dan dengan dukungan teman yang saya kenal karena dia adalah pendaftar yang lolos seleksi berkas saya menelpon IIEF. huffh mereka lumayan menenangkan saya dengan mengatakan bahwa akan ada peserta yang dipanggil kembali minggu besok. tunggu saja katanya.

saya kembali menunggu dengan tidak sabar. kalo ada alat pengukur kecepatan jantung mungkin alat itu akan kelelahan menghitung kecepatan jantung saya yang detaknya melebihi kuda liar sumbawa *lebay hehe.. tapi begitulah perasaan ketika kita menginginkan sesuatu begitu besar bertempur dengan rasional yang mempersiapkan kemungkinan terburuk. rasanya jantung saya bertegangan tinggi seperti sutet. saya hanya bisa menangis dalam doa.

resah dan gelisah saya terjawab dengan tidak lolosnya saya pada beasiswa itu. jangan tanya bagaimana perasaan saya. hancur lebur. semua harapan dan angan yang tinggi terhempas ke tanah begitu cepat dan keras. saya lunglai namun air mata sudah habis mengalir. saya begitu terpukul.

saya berusaha menata hati saya lagi. sebelumnya saya sudah punya planning manis. saya akan mengerjakan skripsi saya dengan baik kemudian setelah SHP saya akan pergi ke amerika untuk mengikuti kursus bahasa inggris itu kemudian saya kembali dan langsung sidang skripsi. manis bukan impian saya? ternyata kenyataannya? saya tidak lolos beasiswa IELSP itu dan skripsi saya belum berjalan lagi.

sekarang, beberapa teman saya sudah banyak yang SHP dan malah beberapa sudah mengikuti sidang skripsi. Ibu saya sudah wara-wiri menanyakan perkembangan skripsi saya dan menannyakan kapan saya lulus. seolah seiya sekata. semua juga melakukan hal yang sama menanyakan KAPAN SAYA LULUS? BAGAIMANA SKRIPSI SAYA?

sejenak saya hanya bisa mengehela nafas dan tersenyum. saya tidak mau mengiming-imingi khayalan lagi pada mereka. namun, dalam lubuk hati saya paling dalam saya masih penasaran dengan beasiswa IELSP itu, saya masih penasaran untuk bisa mewujudkan travelling ke luar negeri dan membuat buku setelah itu saya bisa fokus dengan skripsi dengan mengeluarkan semua energi dan ilmu yang saya punya. untuk kemudian membangun asa untuk melanjutkan s2 saya di luar. apakah itu salah? hati saya selalu bertanya mengenai itu hingga saat ini.

Senin, 04 Januari 2010

Perak Island part 1

Gegap gempita perayaan pergantian tahun masehi terasa hampir di setiap sudut tempat kita berada. ruas-ruas jalan sudah mulai dipadati penjual terompet keliling, penjual kembang api dan petasan serta penjual pernak-pernik tahun baru. Memang agak terasa berbeda ketika pergantian tahun hijriah berlangsung. cukup takjub juga tatkala saya menjumpai sekelompok pemuda di kawasan klender yang berkeliling sambil bershalawat dan memainkan beduk untuk merayakan tahun baru islam.

Pemaknaan tahun baru pun berubah seiring pertambahan usia saya. bila mungkin sebelumnya makna tahun baru hanya disimbolkan dengan makan-makan dan kembang api. semakin lama hal itu hanya sebagai bumbu pemanis tahun baru. hal terpenting adalah target yang dipancangkan untuk melakukan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan serta perencanaan diri dalam kehidupan.

saat ini saya gak mau membahas mengenai target karena pasti setiap orang sudah memiliki target-target dalam hidupnya. tetapi saya mau cerita mengenai acara yang saya lakukan ketika malam pergantian tahun dan tiga hari setelahnya.

berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini saya tidak berkumpul dengan keluarga besar untuk makan-makan. bila tahun sebelumnya hampir seluruh anggota keluarga dari pihak ibu berkumpul di rumah saya berdoa bersama kemudian membakar ayam dan jagung untuk dimakan bersama, tahun ini saya melakukan aktivitas yang berbeda. ^^ saya hanya menemani adik saya dan temannya membakar jagung di belakang rumah dan menonton beberapa film layar lebar yang ditayangkan di televisi bersama ibu saya. kemanakah gerangan keluarga saya yang lain? hehehe. dua keluarga bibi dan satu keluarga mamang saya tinggal di satu komplek perumahan. mereka menyuruh kami untuk ke tempat mereka. sayangnya, karena saya baru pulang saat maghrib ibu saya tidak jadi berangkat ke sana. :) dan satu uwa saya berada nun jauh di tasikmalaya sedangkan satu bibi saya sedang pergi ke yogyakarta.

mungkin ada yang bertanya-tanya kapan nih cerita mengenai perak island? oke sabar hehehe. saya tertidur jam 12.15 sebelum tidur saya nyalakan alarm jam 01.00 a.m. pikir saya lumayan juga tidur satu jam untuk menghilangkan penat hari itu. utak-atik handphone untuk mengatur alarm dimulai dan diakhiri dengan menguapnya mulut saya pertanda kantuk mulai datang. saya pun tertidur lelap. satu yang saya lupa lakukan. PACKING untuk pergi ke pulau perak.

Alarm harian berbunyi jam 3 lewat. saya melonjak dan langsung terbangun. satu hal yang saya ingat "Saya Belum Packing!" sedangkan teman saya akan menjemput saya jam setengah 3 dan upsss saya bangun jam 3. 15. dengan tergopoh-gopoh saya keluar kamar dan langsung memeriksa pagar rumah. takut-takut kalo teman saya sudah penuh lumut karena sudah lama menunggu saya di luar. Alhamdulillah ternyata dia belum datang. brakk..bukk saya menyiapkan semua dalam kegelapan. lampu kamar mati lampu rumah sebelah tempat menyimpan baju mati. alhasil saya membawa pakaian seadanya saja. tepat jam setengah empat teman saya kak fian menelpon dia mengatakan bahwa akan ada yang menjemput saya.

"Sar, udah bangun?"
"Udah"
"ok, ntar dian jemput lo sekarang dia lagi packing"
"Ok, makasih kak"

klik telepon ditutup dan saya kembali gerabak-gerubuk menyiapkan keberangkatan. semua siap tepat jam 4. Kak dian orang yang baik hati menjemput saya di pagi hari sudah tiba di depan rumah sekitar jam 4.10. udara pagi begitu menyegarkan. langit pagit mulai mengintip dan melangkah meninggalkan kegelapan. bebek dan ayam di belakang rumah saya sudah mulai ramai meminta makan seiring saya menutup pintu gebang dan mengucapkan salam pada mama saya yang mengantar di depan pintu rumah :)