popular post

Sabtu, 26 Desember 2009

Love story in Harvard University ; Impian dan Kerja Keras

Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia
Berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya (Laskar Pelangi-Nidji)


Lagu ini begitu populer di kalangan masyarakat semenjak film laskar pelangi di launching dan kemudian diputar di bioskop-bioskop tanah Air. bukan hanya Nada yang terkandung dalam lagu itu yang enak didengar atau kalo guru musik SMA saya katakan Sing able bukan Sing sebel ^_^ namun kata-kata dalam lagu ini mengandung kekuatan yang luar biasa. lagu yang mengajak para pendengarnya untuk berani bermimpi dalam menjalani hidupnya.

Mimpi. kata yang mengandung makna yang luar biasa bagi saya. Saya memang tidak tahu asal-muasal kata ini, tetapi ketika saya mengatakan kata ini dalam hati seperti ada sesuatu yang menguatkan bahwa saya pasti bisa melakukannya. Mimpi menurut saya bukan angan kosong yang apabila kita sedang memiliki waktu senggang kita diam menghayal dan ketika ada orang yang menepuk bahu kita maka angan itu lenyap dimakan kenyataan. bagi saya mimpi adalah sebuah elemen yang bila diberi semangat, usaha keras dan doa, Ia akan tumbuh besar mengakar kuat dan berbuah manis.

Film Love story in Harvard University saya anggap film yang mewakili perwujudan mimpi melalui usaha dan keinginan yang kuat. cerita ini mengisahkan mengenai kehidupan mahasiswa asal korea yang melanjutkan studi mereka di Amerika. Pemeran utama pria (saya lupa namanya hehehe)merupakan mahasiswa HLS (harvard Law School) dan pemeran Wanita (saya juga lupa namanya) merupakan mahasiswa Harvard Medical school.

Mereka Berdua punya kendala tersendiri dalam menjalani perkuliahan yang ada. Sang pemeran laki-laki yang berasal dari keluarga pengacara terkenal di Korea di awal perkuliahan mengalami kesulitan mengikuti mata kuliah dasar ditambah dia pernah mengalami kejadian salah paham dengan dosen salah satu mata kuliah. semua itu membuat ia tidak dianggap di kelas oleh dosen itu. sehingga dia perlu belajar ekstra keras untuk bisa mengikuti ritme pembelajaran di kelas hukum.

Sedangkan Pemeran perempuan yang mengambil jurusan kedokteran berasal dari keluarga sangat sederhana. Ayahnya seorang penjual mie di pasar. Mereka tidak memiliki rumah dan tinggal di sebuah van yang sempit. namun, sang pemeran perempuan ini begitu giat belajar dan bekerja untuk tetap bisa melanjutkan kuliahnya. sehingga Ia menjadi mahasiswa kedokteran yang sangat cemerlang.

Kisah Film ini sangat menarik. Dibumbui Alur cerita yang tidak biasa karena menggabungkan cinta, pengorbanan, dan intrik dalam ranah kedokteran dan hukum dan pengambilan karakter serta setting keadaan dua tokoh ini membuat film ini sangat inspiratif. Film ini menunjukkan bahwa setiap mimpi yang telah dipancangkan memiliki kendala masing-masing. Semua bergantung pada keinginan sang pemimpi untuk mewujudkannya.

saya memastikan bahwa semua orang pasti memiliki mimpi meskipun mungkin ia sembunyikan di bawah alam sadarnya. Mimpi berangkat dari harapan dan keinginan. permasalahannya apakah kita berani untuk bermimpi atau hanya menaikkan keinginan itu hanya hanya pada tataran khayalan.

Semangat untuk mewujudkan mimpi saya rasakan memang turun dan naik. kekonsistenan merupakan satu alat yang juga sedang saya pelajari untuk juga saya lakukan dan terapkan. ayo mulai kita lakukan! :D

Jumat, 11 Desember 2009

Syndrom Mahasiswa Tingkat Akhir

Tidak terasa saya sudah mencapai semester 9 dalam perkuliahan. Saya mulai mengidap syndrom mahasiswa tingkat akhir. hehe mungkin terdengar aneh yah ada jenis syndrom jenis ini. Sebenernya ini segala hal yang saya rasakan saat menginjak semester akhir perkuliahan. karena saya bingung harus menyimpulkan ini sebagai sebuah gejala apa akhirnya saya putuskan untuk menyebutnya dengan syndrom mahasiswa tingkat akhir.

gejala-gejala yang saya rasakan saat mengidap syndrom ini hehehe saya jadi sering lupa tanggal dan bulan. maklum, ketika masih menjadi mahasiswa aktif saya harus menghafal kapan jadwal masing-masing mata kuliah. otomatis, saya harus hafal hari-hari saat kuliah-kuliah itu berlangsung. saya juga harus hafal kapan UTS dan UAS dilaksanakan. pastinya saya jadi hafal bulan-bulan pelaksanaan ujian-ujian itu. sebagai mahasiswa yang katanya harus punya kegiatan di luar kuliah, saya pun sering mengikuti acara-acara kampus dan juga terkadang membuat kegiatan-kegiatan di kampus yang otomatis pula mengharuskan menghafal tanggal, bulan , dan jam sekaligus.. fiuhhhhh ^^.. sekarang? walahh saya bahkan lupa tanggal saat saya menulis.. hihi sebentar, saya cek dulu oh ya tanggal 13 Desember 2009. hahaha lebay..

itu baru gejala pertama dari syndrom yang saya rasakan. gejala lain adalah saya jadi tidak begitu kenal dengan penduduk-penduduk kampus (bilang aja emang gak gaul hahaha) gak ini serius... ciehh saya kuliah di universitas negeri jakarta tepatnya fakultas Ilmu sosial jurusan sosiologi pembangunan. saya biasa mengikuti perkuliahan di gedung K. (penasaran dengan tempat saya kuliah? nantilah saya ceritakan lain waktu mengenai tempat saya berkuliah itu. hehehe. atau kalau penasaran sekali langsung saja datang ke kampus saya itu. ;).. ) yap, saya akhir ini memang jarang sekali pergi ke kampus kecuali ada keadaan yang sangat mendesak bagi saya. bukan apa-apa selain karena irit ongkos saya juga terkadang asing dengan keadaan kampus sekarang. mungkin, karena saya adalah angkatan yang cukup tua (cukup lho!).. jadi, saya sudah jarang mengenal adik-adik kelas saya apalagi adik-adik lain jurusan. hmmhh.. orang-orang yang saya kenal adalah teman-teman unit kegiatan mahasiswa di DIdaktika kemudian Transformasi, para Dosen dan beberapa teman sejurusan maupun lain jurusan yang senasib dengan saya. maksudnya? yahh itu.. yang seangkatan dengan saya atau angkatan di atas saya hehe

gejala selanjutnya adalah ingin segera meloloskan diri dari UNJ.. lho? maksudnya ingin segera lulus dan melanjutkan kembali kuliah master dan doktor.. aminnn.. :)) sebenarnya gejala ini sangat postif. saya yakin yang lain juga akan setuju dengan gejala ini. namun, permasalahannya untuk meloloskan diri dari UNJ tidak semudah houdini meloloskan diri dari jeratan tali atau apapun dalam setiap show sulapnya.. it needs a great effort to reach it. yup... saya harus berusaha kerassss untuk bisa menyelesaikan skripsi saya dengan baik. bukan sekedar skripsi yang menjadi syarat kelulusan saja atau biasa disebut anak-anak skripsi bunuh diri.. ckckckck ada-ada aja sebutannya. :)

nah 3 gejala ini yang baru teridentifikasi oleh saya sebagai mahasiswa tingkat akhir. mungkin teman-teman sedang , atau pernah mengalami hal ini. mungkin pula teman-teman pernah mengalami gejala yang lebih parah daripada gejala yang sedang saya alami hihihi.. Apapun gejalanya (iklan teh S***O bangett ) Semangatttt obatnya.. ^^

Selasa, 08 Desember 2009

Akhirnya

Akhirnya. Mungkin itu kata yang tepat diucapkan saat ini setelah sekian lama membuat blog ini tetapi tidak pernah membuat tulisan apapun. dulu niat awal membuat blog ini karena di"panas-panasi" oleh salah seorang teman yang telah memiliki blog lebih dahulu. dia menyarankan pada saya untuk membuat blog selain blog yang saya miliki di friendster. sayapun menuruti dengan membuat blog ini, harapan saya sih sederhana saya hanya ingin mencurahkan apa yang ada di pikiran saya. ternyata setelah saya buat, teman saya yang lain juga menyarankan pada saya untuk membuat blog di tempat lain. jadilah blog ini tidak pernah tersentuh. hehehe.. BCA sekali yah (banyak cari alasan). ;) okeh mungkin ini tulisan awalan dan mudah-mudahan saya konsisten untuk terus posting di blog ini hihihihi